Skip to main content

Backpacker Part 5 (Explore Sabang 2 hari 1 malam)

Day 5

Setibanya di Bandara Sultan Iskandar Muda, kami langsung bergegas menuju Pelabuhan Ulee Lheue untuk mengejar keberangkatan kapal lambat pukul 10.30. Awalnya mau coba naik trans aceh, karena berdasarkan informasi yang saya dapat di internet dari bandara ke pelabuhan bisa naik trans, tapi ternyata untuk naik trans harus berjalan sekitar 2 km dari bandara, akhirnya kami memutuskan naik taksi. Jangan khawatir engga kedapetan taksi, karna begitu sampe Bandara SIM, sudah banyak layanan taksi yang menawarkan jasanya. Dari bandara menuju pelabuhan memakan waktu sekitar 45 menit, dan sudah banyak sekali yang mengantre untuk beli tiket. Pada hari itu tanggal 17 Agustus, dimana ternyata kapal tidak ada yang beroperasi dari Pelabuhan Ulee Lheu. Kapal cepat dan kapal lambat baru beroperasi pukul 10.00 dari Pelabuhan Balohan, yang berarti baru nyampe Pelabuhan Ulee Lheu pukul 10.45 untuk kapal cepat dan pukul 11.30 untuk kapal lambat. Akhirnya kami memutuskan untuk naik kapal cepat agar mempersingkat waktu.

Kapal tiba di Pelabuhan Balohan pukul 12.00, dan kami pun langsung menghubungi tempat penyewaan motor yang sudah dipesan dari jakarta. Recommended banget loh ini penyewaan motornya, motornya bagus bersih dan abangnya dateng on time (jadi engga perlu nunggu). Ada yang unik dari penyewaan motor disini, KTP kita ditempelin kertas sebagai tanda pengingat abangnya kapan kita akan ngembaliin motornya.

Saat kita mau jalan ke penginapan, hujan deras mengguyur daerah pelabuhan dan kami pun harus berteduh dulu. Sekitar setengah jam berlalu, hujan pun reda dan kami langsung melanjutkan perjalanan. Di sepanjang perjalanan, kami melewati hutan hutan yang masih dijaga kelestariannya dan melihat hewan hewan berkeliaran di jalan seperti monyet, kadal, babi hutan dan sapi. Eits jangan takut dulu, karena hewan hewannya seketika menyingkir dari jalan saat kita mau lewat (tidak menerkam).
Penginapan kami berada tepat di depan Pantai Iboih (Recommended banget penginapannya karena bersih, ac berfungsi dengan baik, wifi kenceng dan pemandangan luarnya langsung pantai). Kami tiba tepat saat penduduk sekitar sedang mengadakan perlombaan 17 Agustus. Hal unik yang tidak pernah saya temui di jakarta adalah ada perlombaan snorkeling. Hebat euy mereka masih kecil udah pada bisa snorkeling aja. Setelah melihat perlombaan sebentar, kami langsung menuju penginapan. Istirahat dan taruh barang sebentar, kami langsung menuju titik 0 km yang berjarak sekitar 30 menit.


Di sekitar tempat tersebut, ada tempat makan yang kece. Bukan masalah makanannya, tapi view nya itu loh yang memanjakan mata banget. Kalo dari pinggir jalan, tempatnya sih biasa aja, tapi ternyata agak menjorok ke dalam, mata pengunjung disuguhkan laut yang begitu indah dan ada pohon-pohon besar.
Di dekat tempat makan, ada jembatan cinta. Tapi sayangnya ada tangan-tangan usil yang corat-coret batu dan cukup merusak pemandangan.
Jembatan Cinta
Sudah cukup puas menikmati pemandangan, kami pun langsung balik ke penginapan. Niat awalnya mau pergi ke Taman I Love Sabang, Pantai Sumur Tiga dll, tapi kami mengurungkan niat tersebut, mengingat hari sudah menjelang malam dan disana belum ada penerangan. Oh iya jangan khawatir untuk jalanan di Sabang, karena jalanan disini udah bagus banget walaupun agak berkelak kelok.

Day 6


Niat hati ingin bersnorkeling ria pagi pagi, tapi pupus harapan pas tau mereka tidak beroperasi. Hal tersebut dikarenakan setiap hari jumat tidak ada aktivitas, sebelum pukul 14.00. Akhirnya kami hanya menikmati keindahan pantai hanya dari tepi (re:foto-foto).

Pantai Iboih

Tidak mau wasting time, kami langsung bergegas meninggalkan tempat penginapan dan menuju pelabuhan balohan untuk kembali ke aceh, karena kami harus mengejar keberangkatan kapal lambat pukul 14.00. Tapi sebelum kembali, kami sempat menjelajahi kota sabang terlebih dahulu.
View Pemandangan Menuju Pantai Pasir Putih 

Pantai Pasir Putih, Sabang
Gua Sarang
Taman I Love Sabang
Pantai Sumur Tiga

Kapal yang seharusnya berangkat pukul 14.00 ternyata mengalami keterlambatan dan berubah jadi pukul 15.00. Itinerary yang udah dibuat untuk selama di Banda Aceh pun jadi mundur.

Note :
- Penginapan (Fina Bungalow II) dipesan melalui Pegi-Pegi Apps
- CP Sewa Motor Sabang : 0852-7747-3932


Itinerary
17 Agustus 2017
8:55Tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda
9:33Tiba di Pelabuhan Ulee Lheue
11:15Pelabuhan Ulee Lheue - Pelabuhan Balohan
12:05Ngambil Motor, Otw Penginapan (Pantai Iboih) + cari makan
13:30Sampai di Pantai Iboih
15:20Menuju Titik 0 Km
17:30Menuju Penginapan
18:20Menikmati Sunset di Pantai Iboih
18:40Kembali ke Penginapan
18 Agustus 2017
8:10Explore Pantai Iboih
9:10Menuju Pantai Pasir Putih
10:35Menuju Gua Sarang
11:00Menuju Taman I Love Sabang
12:00Menuju Pantai Sumur Tiga
12:45Menuju Pelabuhan Balohan, Cari Makan + Ngembaliin Motor
15:00Pelabuhan Balohan - Pelabuhan Ulee Lheue

Pengeluaran Selama di Sabang
Day 1
Sewa motor Rp100,000 
Fina Bungalow Rp315,250 
Taksi dari Bandara-Pelabuhan Rp140,000 
Tiket kapal cepat Rp160,000 
Bensin motor Rp20,000 
Retribusi Titik 0 KM Rp10,000 
Makan Rp44,000 
Aqua Botol  Rp8,000 
Total pengeluaran hari pertama Rp797,250 
Day 2
Bensin motor Rp10,000 
Tiket kapal lambat Rp54,000 
Aqua Botol  Rp6,000 
Makan Rp40,000 
Total pengeluaran hari kedua Rp110,000 
Total pengeluaran 2 orang Rp907,250 
Pengeluaran per orang Rp453,625 


Comments

Popular posts from this blog

Backpacker Part 5 (Explore Banda Aceh 2 hari 1 malam)

Day 6 Pukul 16.45 kami tiba di Pelabuhan Ulee Lheue. Sebelum tiba kami menghubungi tempat penyewaan motor yang sudah di pesan (Bang Haji). Tapi ternyata dia ngabarin kalau motornya baru available pukul 19.00, padahal h-1 sudah dikonfirmasi dan dibilang oke. Mengecewakan banget, karena schedule yang udah kami buat jadi berantakan. Kami coba menghubungi tempat penyewaan motor yang lain, tapi engga ada satupun yang available. Akhirnya kami pun tetap menyewa di Bang Haji. Kekecewaan kami belum berakhir, motor yang dijanjikan akan diantar ke hotel pukul 19.00 ternyata molor jadi pukul 19.53 (hampir satu jam cuy kita harus nunggu lagi dan posisinya kami udah kelaperan banget mau cari makan, ckck). Rencana awal yang seharusnya ke puncak geurutee begitu sampai di aceh harus kami batalkan karena tidak ada motor, kalaupun kita paksain kesana menggunakan transportasi umum, pengeluaran kami akan lebih besar dari yang sudah dianggarkan. Begitu motornya tiba, kami langsung pergi ke mie razali. ...

Backpacker Part 5 (Siantar, Medan Kota)

Day 3 Sebelum mobil sewaan nya kami kembalikan, kami berkeliling kota siantar terlebih dahulu, yaitu Masjid Raya Pematang Siantar, Tugu Becak Siantar, Vihara Dewi Kwan Im dan Steam mobil. Tapi sayangnya Vihara Dewi Kwan Im sedang direnovasi jadi tidak diperkenankan untuk melihat dari dekat. Oh iya kami sempat sarapan dulu di tempat kuliner "AYOE BL 2", alamatnya ada di Jl. Melanthon Siregar No. 172. Kita coba menu nasi gorengnya, bentuknya lucu banget dan rasanya juga enak + sambelnya yang endes. menu yang tersedia Udah kenyang? udah 👯☺. Oke saaatnya kita ngelanjutin perjalanan ke Kota Medan menggunakan bis. Kita naik bis intra dari terminal parluasan siantar menuju amplas. Perjalanan dari siantar menuju medan membutuhkan waktu 4 jam (saat itu kondisi jalanan lumayan macet). Di medan, kita nginep di rumah temen daerah Jl. Bromo, nah dari tempat turun bis (amplas) masih harus lanjut lagi naik betor (becak motor). Dari kemaren cuma bisa ngeliatin itu betor lalu lalan...