Skip to main content

Backpacker Part 1 (Yogyakarta, Magelang, Semarang) Day 1

Kali ini saya ingin nge-share perjalanan backpacker sekitar 3 tahun yang lalu. Saya bersama dua orang teman (Shinta dan Tari) merencanakan perjalanan ke Jogjakarta. Awalnya dari kekecewaan kami yang gagal fieldtrip ke Jogja dan dialihkan  ke Bandung dikarenakan engga dapet izin dari pihak kampus. Pada saat itu (maghrib sebelum acara prom) saya dan shinta pergi ke indomaret untuk membeli tiket ke malang tapi sayangnya tiket kereta ke malang udah habis dan akhirnya kami mengganti tujuan perjalanan jadi ke jogja. Saat kami balik ke hotel, temen-temen menanyakan kami abis pergi kemana?  Kami bilang abis beli tiket dan mengajak mereka buat gabung ikutan sama kita tapi yang tertarik hanya Tari dan engga lama kemudian tari pun beli tiket yang sama.
Setelah pulang dari Bandung, saya ikut shinta pulang ke rumahnya yang ada di Bekasi. Lalu kami (saya, shinta dan tari berangkat bareng dari stasiun bekasi ke pasar senen. Kami bertanya ke petugas PKD yang ada di bekasi, karna sebenernya kami engga ada yang satupun tau stasiun pasar senen itu ada dimana. Kami naik kereta matarmaja pukul 20:00 WIB dan sampai di Jogja pagi sekitar pukul 7. 
Seneng banget rasanya kalo ngebayangin hari itu karna ini pengalaman pertama kali bagi saya pergi ke Jogja dan naik kereta luar kota. Sebenernya kami belum tau mau pergi kemana aja, nah kebetulan di kereta kami bertemu dengan orang yang sama sama ingin backpackeran dan menjelajahi di Jogja. Mereka bilang kalo mau ke pantai baron sama indrayanti dan akhirnya kami pun meminta buat diperbolehin ikut.
Perjalanan menuju Pantai Baron dan Indrayanti memakan waktu yang cukup lama. Kami naik mobil semacem elf ke arah terminal yang ada di wonogiri. Setelah sampai, kami bingung mau melanjutkan perjalanan ke pantai naik apa dan kayanya hari itu hari keberuntungan kami karna kami ketemu rombongan orang yang juga ingin pergi ke pantai tersebut dan akhirnya kami memutuskan melanjutkan perjalanan ke pantai dengan menyewa bis.
Pantai pertama yang kami datengin adalah Pantai Indrayanti, pantai nya bagus banget masih jernih bersih dan pasir di pantai tersebut berwarna putih tapi sayangnya di pantai tersebut kami tidak mandi/berenang, kami hanya berfoto-foto ria dan minum air kelapa di pinggir pantai.


Lalu kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Baron, di pantai tersebut menyuguhkan pemandangan yang berbeda dengan Pantai Indrayanti. Pasir pantai nya tidak berwarna putih dan air nya tidak sejernih pantai indrayanti, tetapi pantai tersebut menyuguhkan pemandangan dengan tebing-tebing yang indah.





Saya dan Tari sibuk berfoto-foto ria sedangkan Shinta eksplor pemandangan yang ada di pantai tersebut dan mengambil foto dari sudut-sudut pemandangan.

Setelah merasa puas menikmati pantai tersebut, kami merasa galau mau melanjutkan perjalanan ke kota jogja atau menginap di salah satu penginapan yang ada di pantai tersebut karna rombongan kakak yang kami temui di kereta memutuskan untuk menginap sambil menikmati sunset/sunrise tapi setelah dipikir-pikir sepertinya bakal wasting time banget kalo kita hanya diem diem di pantai aja dan akhirnya kami memilih buat pergi menuju kota jogja bareng dengan rombongan yang kami temui di terminal.

Begitu sampai di Jl. Malioboro kami langsung mencari tempat penginapan, setelah menyusuri satu per satu penginapan yang ada di sekitar situ akhirnya kami menemukan tempat yang cocok (tempatnya lumayan buat diinapin satu hari dan harganya juga mendukung).

Kami pun langsung bersih bersih mandi dll, dan kami langsung menyusun rencana berikutnya yang bakal kita lakuin. Teman shinta atau lebih tepatnya mantan yang sekarang berdomisili di jogja menghubungi dan mengajak kami buat pergi ke alun-alun. Kami menyusuri indahnya pemandangan malam yang ada di jogja, di sepanjang jalan tersebut banyak orang yang berjualan dan ada pemadangan unik yang belum pernah kami temui di bekasi ataupun di jakarta yaitu ada penari penari di tengah-tengah jalan. It's so amazing moment. Hal yang engga kalah menakjubkan lagi yaitu ada transportasi seperti becak keliling di alun-alun dan ada pohon besar di tengah alun alun tersebut yang mitosnya kalo kita engga bisa berjalan lurus melewati pohon besar tersebut berarti ada banyak kesalahan-kesalahan yang kita perbuat.
Sekitar tengah malam kami kembali ke hotel.

Comments

Popular posts from this blog

Backpacker Part 5 (Siantar, Medan Kota)

Day 3 Sebelum mobil sewaan nya kami kembalikan, kami berkeliling kota siantar terlebih dahulu, yaitu Masjid Raya Pematang Siantar, Tugu Becak Siantar, Vihara Dewi Kwan Im dan Steam mobil. Tapi sayangnya Vihara Dewi Kwan Im sedang direnovasi jadi tidak diperkenankan untuk melihat dari dekat. Oh iya kami sempat sarapan dulu di tempat kuliner "AYOE BL 2", alamatnya ada di Jl. Melanthon Siregar No. 172. Kita coba menu nasi gorengnya, bentuknya lucu banget dan rasanya juga enak + sambelnya yang endes. menu yang tersedia Udah kenyang? udah 👯☺. Oke saaatnya kita ngelanjutin perjalanan ke Kota Medan menggunakan bis. Kita naik bis intra dari terminal parluasan siantar menuju amplas. Perjalanan dari siantar menuju medan membutuhkan waktu 4 jam (saat itu kondisi jalanan lumayan macet). Di medan, kita nginep di rumah temen daerah Jl. Bromo, nah dari tempat turun bis (amplas) masih harus lanjut lagi naik betor (becak motor). Dari kemaren cuma bisa ngeliatin itu betor lalu lalan

Backpacker Part 5 (Explore Banda Aceh 2 hari 1 malam)

Day 6 Pukul 16.45 kami tiba di Pelabuhan Ulee Lheue. Sebelum tiba kami menghubungi tempat penyewaan motor yang sudah di pesan (Bang Haji). Tapi ternyata dia ngabarin kalau motornya baru available pukul 19.00, padahal h-1 sudah dikonfirmasi dan dibilang oke. Mengecewakan banget, karena schedule yang udah kami buat jadi berantakan. Kami coba menghubungi tempat penyewaan motor yang lain, tapi engga ada satupun yang available. Akhirnya kami pun tetap menyewa di Bang Haji. Kekecewaan kami belum berakhir, motor yang dijanjikan akan diantar ke hotel pukul 19.00 ternyata molor jadi pukul 19.53 (hampir satu jam cuy kita harus nunggu lagi dan posisinya kami udah kelaperan banget mau cari makan, ckck). Rencana awal yang seharusnya ke puncak geurutee begitu sampai di aceh harus kami batalkan karena tidak ada motor, kalaupun kita paksain kesana menggunakan transportasi umum, pengeluaran kami akan lebih besar dari yang sudah dianggarkan. Begitu motornya tiba, kami langsung pergi ke mie razali.

Backpacker Part 5 (Explore Sabang 2 hari 1 malam)

Day 5 Setibanya di Bandara Sultan Iskandar Muda, kami langsung bergegas menuju Pelabuhan Ulee Lheue untuk mengejar keberangkatan kapal lambat pukul 10.30. Awalnya mau coba naik trans aceh, karena berdasarkan informasi yang saya dapat di internet dari bandara ke pelabuhan bisa naik trans, tapi ternyata untuk naik trans harus berjalan sekitar 2 km dari bandara, akhirnya kami memutuskan naik taksi. Jangan khawatir engga kedapetan taksi, karna begitu sampe Bandara SIM, sudah banyak layanan taksi yang menawarkan jasanya. Dari bandara menuju pelabuhan memakan waktu sekitar 45 menit, dan sudah banyak sekali yang mengantre untuk beli tiket. Pada hari itu tanggal 17 Agustus, dimana ternyata kapal tidak ada yang beroperasi dari Pelabuhan Ulee Lheu. Kapal cepat dan kapal lambat baru beroperasi pukul 10.00 dari Pelabuhan Balohan, yang berarti baru nyampe Pelabuhan Ulee Lheu pukul 10.45 untuk kapal cepat dan pukul 11.30 untuk kapal lambat. Akhirnya kami memutuskan untuk naik kapal cepat agar memp